Pages

Rabu, 11 November 2015

Tagged Under:

Pemilihan Lokasi Strategis

By: TEKNIK On: 21.21
  • Share The Gag


  • PEMILIHAN LOKASI STRATEGIS

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN LOKASI
    Memilih lokasi fasilitas menjadi semakin rumit dengan adanya globalisasi tempat kerja. Globalisasi terjadi karena perkembangan (1) ekonomi pasar dan juga: (2) komunikasi internasional yang lebih baik; (3) perjalanan (udara, laut, darat) dan pengangkutan barang yang tebih cepat serta lebih dapat diandalkan; (4) semakin mudahnya arus kas antar negara dan (5) perbedaan biaya tenaga kerja yang tinggi. Banyak perusahaan yang kini mempertimbangkan akan membuka kantor, pabrik, toko, atau bank baru di luar negara sendiri. Keputusan lokasi sudah melewati batas negara.
    Perusahaan memutuskan negara mana yang dipilih menjadi lokasi terbaik, selanjutnya perusahaan tersebut memfokuskan pada satu wilayah dari negara itu beserta komunitasnya. Tahap akhir dalam proses keputusan lokasi adalah memilih lokasi spesifik dalam suatu komunitas. Perusahaan harus memilih satu lokasi yang paling cocok untuk pengangkutan dan penerimaan, penetapan zona, peralatan, ukuran, dan biaya.
    Selain globalisasi, masih ada sejumlah faktor lain mempengaruhi keputusan lokasi. Di antaranya, produktivitas tenaga kerja, valuta asing, dan perubahan sikap terhadap industri, serikat kerja, kedekatan dengan pasar, pemasok dan pesaing.

    Produktivitas Tenaga Kerja
    Perbedaan produktivitas timbul di berbagai negara. Yang benar-benar menarik manajemen adalah perpaduan antara produktivitas dan tingkat upah. Sebagai Contoh Lihat tabel berikut:







    Perusahaan Konveksi
    Negara
    Biaya Tenaga Kerja per hari
    Produksi per hari
    Keterangan
    Hongkong
    $ 70
    60 unit
    Biaya per unit =
    Upah per hari
    Unit yg diproduksi per hari
    Amerika
    $ 25
    20 unit
    Dalam beberapa hal lebih murah untuk membuat pakaian di Korea, Taiwan atau Hongkong dan mengangkutnya ke Amerika daripada memproduksi pakaian tersebut di Amerika. Tetapi biaya akhir merupakan faktor penting dan produktifitas yang rendah dapat mengurangi keuntungan dari biaya yang rendah.
    Karyawan yang kurang terlatih, berpendidikan rendah, atau dengan kebiasan bekerja yang buruk bukan merupakan hal yang baik bagi perusahaan, walaupun upah tenaga kerjanya rendah. Demikian pula, karyawan yang tidak dapat atau sering mangkir di tempat kerjanya tidak akan menjadi keputusan yang baik, walaupun upahnya rendah. biaya tenaga kerja per unit terkadang disebut kandungan tenaga kerja dari produk.
    Kurs Valuta Asing
    Walaupun tingkat suku bunga dan produktivitas mungkin membuat berbagai negara terlihat ekonomis, tingkat kurs valuta asing yang tidak diinginkan dapat menghilangkan penghematan yang telah terjadi. Meskipun demikian, kadangkala perusahaan dapat mengambil keuntungan dari tingkat kurs tertentu yang dianggap baik dengan merelokasi atau mengekspor ke negara asing. Namun, nilai dari mata uang asing di berbagai negara terus-menerus berfluktuasi.
    Biaya (Cost)
    Biaya lokasi yang dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu biaya yang terlihat dan biaya yang tidak terlihat. Biaya terlihat adalah biaya-biaya yang langsung dapat diidentifikasi dan secara tepat ditentukan jumlahnya. Biaya-biaya ini mencakup biaya tenaga kerja, biaya utiliti, bahan baku, pajak, penyusutan, dan biaya-biaya lain yang dapat diidentifikasi aleh manajemen dan bagian akuntansi. Selain itu, biaya-biaya seperti transportasi bahan baku, transportasi barang jadi, dan pembangunan pabrik merupakan unsur-unsur biaya lokasi keseluruhan.
    Biaya tidak terlihat adalah biaya-biaya yang tidak mudah ditentukan angkanya. Biaya-biaya ini mencakup kualitas pendidikan, fasilitas angkutan umum, sikap masyarakat terhadap industri dan terhadap perusahaan itu sendiri, mutu dan sikap karyawan yang akan dipekerjakan. Termasuk juga, mutu variabel hidup, seperti iklim dan kelompokkelompok olahraga, yang mungkin mempengaruhi proses rekrutmen yang dilakukan oleh bagian personalia.
    Sikap
    Sikap dari pemerintah pusat, daerah, dan lokal terhadap kepemilikan oleh swasta, penetapan zona, dan polusi serta stabilitas karyawan mungkin akan terus berubah. Sikap pemerintah pada saat keputusan lokasi dibuat mungkin tidak bertahan lama. Terlebih lagi, manajemen mungkin akan menemukan bahwa sikap-sikap demikian ini dapat dipengaruhi oleh kepemimpinan.
    Kedekatan dengan pasar, Pemasok dan Pesaing (Clustering)
    Bagi banyak perusahaan sangat penting untuk menetapkan lokasi yang dekat dengan konsumen. Khususnya untuk perusahaan jasa seperti toko obat, restoran, kantor pos atau pangkas rambut, kedekatan dengan pesar adalah faktor penetapan lokasi yang utama. Sedangkan perusahaan manufaktur merasa kedekatan lokasi dengan konsumen sangat berguna jika pengiriman produk akhir membutuhkan biaya yang besar.
    Perusahaan-perusahaan berlokasi dekat dengan pemasok bahan baku mereka karena beberapa alasan :
    1.      Bahannya bersifat tak tahan lama
    2.      Biaya transportasi tinggi
    3.      Ukuran yang sangat besar dari bahan tersebut
    Sehingga keputusan memilih lokasi yang dekat dengan pemasok adalah sangat tepat. Perusahaan-perusahaan juga suka untuk memilih lokasi yang dekat dengan pesaing. Kecenderungan ini disebut Clustering dan sering terjadi manakala ditemukan adanya sumber daya pada suatu negara, misalnya sumber daya alam, sumber daya informasi, SD modal ventura dan SD talenta (keahlian).

    METODE EVALUASI ALTERNATIF LOKASI
    Empat metode penting yang digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah lokasi; metode pemeringkatan-faktor, analisis titik-impas lokasi, metode pusat-gravitasi, dan model transportasi. Pendekatan-pendekatan penentuan lokasi adalah:
    Metode Pemeringkatan Faktor 
    Sebenarnya ada banyak faktor, kualitatif maupun kuantitatif, yang harus dipertim bangkan dalam memilih suatu lokasi. Beberapa dari faktor-faktor ini lebih penting dari yang lain, sehingga manajer dapat menggunakan penimbangan agar proses keputusan bisa lebih objektif. Metode pemeringkatan faktor sering digunakan karena mencakup variasi faktor yang sangat luas, mulai dari pendidikan, rekreasi sampai keahlian tenaga kerja.
    Metode pemeringkatan-faktor mempunyai enam tahap:
    a)      Mengembangkan daftar faktor-faktor terkait
    b)      Menetapkan bobot pada setiap faktor untuk mencerminkan seberapa jauh faktor itu penting bagi pencapaian tujuan perusahaan.
    c)      Mengembangkan suatu skala untuk setiap faktor (misalnya, 1 sampai 10 atau 1 sampai 100 point).
    d)     Meminta manajer menentukan skor setiap lokasi untuk setiap faktor, dengan menggunakan skala yang telah dikembangkan pada tahap 3.
    e)      Mengalikan skor itu dengan bobot dari setiap faktor, dan menentukan jumlah total untuk setiap lokasi.
    f)       Membuat rekomendasi yang didasarkan pada skor laba maksimal, dengan juga mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantitatif.
    Contoh: present by Sumadi
    https://karya2011.files.wordpress.com/2011/01/pemeringkatan-faktor.jpg?w=630

    Analisis Titik-Impas Lokasi
    Analisis titik-impas lokasi merupakan penggunaan analisis biaya-volume produksi untuk analisis titik membuat suatu perbandingan ekonomis terhadap alternatif-alternatif lokasi. Dengan mengidentifikasi biaya variabel dan biaya tetap serta membuat grafik kedua biaya ini untuk setiap lokasi, kita dapat menentukan alternatif mana yang biayanya paling rendah. Analisis titik-impas lokasi dapat dilakukan secara matematik atau secara grafik. Pendekatan grafiknya mempunyai keuntungan dengan memberikan kisaran jumlah setiap lokasi dapat dipilih.
    Tiga tahap dalam analisis titik-impas adalah:
    a)      Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap lokasi.
    b)      Plot biaya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada garis vertikal dan volume produksi tahunan pada garis horisontal di grafik itu.
    c)      Pilih lokasi yang biaya totalnya paling rendah, untuk setiap volume produksi yang diinginkan.
    https://karya2011.files.wordpress.com/2011/01/analisis-titik-impas-1.jpg?w=630
    https://karya2011.files.wordpress.com/2011/01/analisis-titik2.jpg?w=630
    https://karya2011.files.wordpress.com/2011/01/analisititik3.jpg?w=630
    Metode Pusat Grafitasi
    Metode pusat-gravitasi merupakan teknik matematika dalam menemukan lokasi pusat distribusi yang akan meminimisasi biaya distribusi. Dalam menemukan lokasi yang terbaik untuk menjadi pusat distribusi, metode ini memperhitungkan lokasi pasar, volume barang yang dikirim ke pasar itu, dan biaya pengangkutan.
    Karena volume kendaraan kontainer yang dipindahkan setiap bulannya mempengaruhi biaya, jarak bukan menjadi satu-satunya kriteria utama. Metode pusat gravitasi mengasumsikan bahwa biaya secara langsung bersifat proporsional dengan jarak dan banyaknya barang yang diangkut. Lokasi yang ideal adalah lokasi yang membuat jarak tertimbang antara gudang dan outlet pengecernya menjadi minimal, jarak ini diberi bobotsesuai dengan banyaknya kontainer yang diangkut.
    Contoh: dari Barry Render dan Jay Heizer, (2005)
    https://karya2011.files.wordpress.com/2011/01/grav11.jpg?w=630
    https://karya2011.files.wordpress.com/2011/01/grav2.jpg?w=630
    https://karya2011.files.wordpress.com/2011/01/grav3.jpg?w=630https://karya2011.files.wordpress.com/2011/01/grav4.jpg?w=630
    Model Transportasi
    Tujuan dari model transportasi adalah untuk menentukan pola pengangkutan yang terbaik dari beberapa titik penawaran (pasokan/sumber) ke beberapa titik permintaan (tujuan) agar dapat meminimalkan produksi total dan biaya transportasi. Setiap perusahaan dengan jaringan titik penawaran-permintaan menghadapi masalah seperti ini. Satu ilustrasi tentang hal ini adalah jaringan pasokan/penawaran Volkswagen yang kompleks.
    https://karya2011.files.wordpress.com/2011/01/model-transport.jpg?w=630
    STRATEGI LOKASI PELAYANAN JASA
    Sementara fokus analisis lokasi sektor industri adalah merninimalkan biaya, fokus analisis lokasi sektor jasa adalah memaksimalkan pendapatan. Biaya manufaktur cenderung bervariasi secara substansial antara lokasi satu dengan yang lainnya, namun tidak demikian di perusahaan-perusahaan jasa, suatu lokasi yang spesifik sering menimbulkan dampak yang lebih besar pada pendapatan, daripada biaya. Oleh karena itu, untuk perusahaan jasa, lokasi yang spesifik sering kali mempengaruhi pendapatan dari pada biaya. Hal ini berarti bahwa fokus lokasi pada perusahaan jasa haruslah pada penentuan volume bisnis dan pendapatan.

    Delapan komponen besar volume dan pendapatan perusahaan jasa, yaitu :
    a)      Daya beli pada area lokasi konsumen yang diseleksi
    b)      Kecocokan pelayanan jasa dan citra dengan demografi wilayah kosumen
    c)      Persaingan di wilayah tersebut
    d)     Mutu persaingannya
    e)      Keunikan lokasi perusahaan dan lokasi pesaing
    f)       Mutu fisik fasilitas perusahaan yang berdekatan letaknya
    g)      Kebijakan operasi perusahaan
    h)      Mutu dari manajemen
    Teknik yang digunakan pada sektor jasa mencakup analisis korelasi, pertimbangan lalu lintas, analisis demografi, analisis daya beli, metode pemeringkatan-faktor, dan metode pusat-gravitasi, dan sistem informasi geografi.

    Bagaimana Rantai Usaha Perhotelan Menyeleksi Lokasi.
    Salah satu keputusan yang paling penting dalam rantai usaha penginapan adalah menentukan lokasi. Rantai usaha hotel yang memilih lokasi yang tepat secara lebih akurat dan lebih cepat dibanding pesaingnya memiliki keuntungan strategis yang menonjol. La Quinta Motor Inns, bermarkas di San Antonio, Texas, adalah rantai usaha dengan harga sedang yang terdiri dari 150 penginapan. La Quinta berorientasi pada orang-orang yang menginan karena perjalan dinas. Untuk membuat model dari perilaku penyeleksian dan prediksi keberhasilan stratu lokasi, La Quinta beralih ke analisis regresi statistic.
    Hotel itu memulai dengan pengujian 35 variabel independen, untuk mencari yang mana dari variabel itu memiliki korelasi terbesar dengan profitabilitas yang diprediksi, dan mana yang menjadi variabel dependennya. Variabel independen yang “kompetitif” mencakup kamar hotel pada tingkat harga sewa rata-rata dan daerah sekitarnya. Yang menjadi variabel “penggerak permintaannya” adalah daya tarik lokal seperti gedung perkantoran dan rumah sakit yang menarik konsumen potensial dalam wilayah perdagangan sampai radius 4 mil. Variabel “demografi”, seperti populasi daerah itu dan tingkat pengangguran dapat juga mempengaruhi keberhasilan sebuah hotel.

    Faktor-faktor daya tarik pasar (market awareness), seperti jumlah hotel dalam wilayah tersebut merupakan kategori keempat. Terakhir, “karakteristik fisik” dari lokasi itu, seperti kemudahan akses atau kejelasan tanda-tanda lalu lintas terlihat, merupakan variabel independen terakhir dari 35 variabel independen yang ada.
    Pada akhirnya, model regresi yang dipilih, dengan koefisien determinasi (r²): 51% mencakup hanya 4 dari variabel prediksi. Keempat variabel itu adalah: harga hotel, median tingkat pendapatan, populasi negara bagian tempat hotel itu berada, dan lokasi perguruan tinggi yang dekat (yang merupakan wakil dari faktor penggerak permintaan lainnya). La Quita lalu menggunakan model regresi untuk memprediksi profitabilitas dan mengembangkan pemotongan-pemotongan yang memberikan hasil yang paling baik dalam memprediksi keberhasilan ataupun kegagalan suatu lokasi. Sebuah spreadsheet kini digunakan untuk mengirnplementasikan model ini, yang menerapkan aturan keputusan dan memberi saran “bangun hotel” atau “jangan membangun hotel.

    Industri Pemasaran Lewat Telepon
    Aktivitas-aktivitas industri dan kantor yang tidak membutuhkan baik kontak langsung dengan konsumen maupun perpindahan bahan baku, secara substansial memperluas pilihan lokasi. Kasus dalam hal ini adalah industri telemarketing (pemasaran lewat telepon), di mana variabel-variabel yang telah dibahas sebelumnya tidak lagi relevan. Bila perpindahan informasi secara elektronik baik, maka keputusan lokasi diarahkan oleh biaya dan ketersediaan tenaga kerja. Misalnya, Fidelity Investments baru-baru ini merelokasi banyak karyawannya dari Boston ke Covington, Kentucky. Kini karyawan yang sedikit memakan biaya di wilayah Covington tersambungkan dengan sambungan telepon yang tidak mahal, kepada para kolega mereka di kantor Boston dengan dengan biaya kurang dari $0,05 per menit. Berarti, lebih rendah dari pengeluaran Fedelity untuk sambungan telepon lokalnya.

    Perubahan kriteria lokasi mungkin juga mempengaruhi sejumlah bisnis lainnya. Misalnya, negara bagian dengan beban pajak yang lebih kecil dan pemilik properti di pinggiran kota dan wilayah perkotaan yang indah pasti akan unggul. Demikian pula penyedia layanan e-mail (seperti MC1), pembuat perangkat lunak telecommuting(perjalanan bolak-balik lewat telepon), seperti IBM/Lotus; perusahaan-perusahaan penyedia fasilitas konferensi dengan video, pembuat peralatan kantor elektronik.


    KESIMPULAN
    Pemilihan Lokasi sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi mempunyai pengaruh besar pada laba keseluruhan perusahaan. Keputusan strategis sering tergantung jenis bisnisnya. Untuk keputusan lokasi industri, strategi yang ditempuh biasanya adalah meminimisasi biaya, sedangkan pada bisnis eceran dan pelayanan jasa profesional, strategi yang digunakan terfokus pada maksimisasi pendapatan.
    SARAN
    Secara umum tujuan strategi lokasi adalah memaksimalkan keuntungan dari lokasi yang dipilih. Maka hendaknya perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif dalam pemilihan lokasi.
    refferensi:
    Barry Render dan Jay Heizer, (2005) Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
    La Hatani, SE, MM.,(2008), Bahan Ajar Manajemen Operasional, Universitas Haluoleo


    0 komentar:

    Posting Komentar